The Author

Foto saya
Your next professional journalist. Badminton lovers. On my way to build my own coffee shop and advertising company

Jumat, 16 September 2011

Ketika Perbedaan Berubah Menjadi Indah


“Selama dunia masih berputar perbedaan tak pernah pudar, terbawa keangkuhan manusia tak ingin berbagi rasa. Bukalah mata hati kita bayangkan masa depan dunia bersatu rasa untuk melangkah demi meraih harapan dunia yang indah.”
Itulah sepenggal lirik lagu band jadul “Krakatau” yang berjudul Sekitar Kita. Ketika saya mendengar dan menyanyikan lagu ini, rasanya ada yang beda dari lagu lagu yang biasa saya dengar. Yang saya rasa adalah lirik lagu ini benar benar menggambarkan kehidupan dunia dengan sejuta perbedaan yang terjadi di sekitar kita  termasuk perbedaan keyakinan. Perbedaan keyakinan memang adalah sebuah hal dasar yang seringkali memicu pertengkaran dan perselisihan antar umat bergama lainnya. Namun sebenarnya jika kita mau sedikit membuka mata hati kita dan melihat bahwa perbedaan adalah sebuah anugerah yang indah, bukan mustahil untuk menciptakan kehidupan yang damai sejahtera tanpa kesenjangan.
Sedikit cerita, selama saya mengenyam pendidikan sampai sekarang ini , saya belum pernah bersekolah di sekolah swasta kristen. Sejak playgroup saya sudah amat dekat dengan sekolah umum (Playgroup Tadika Puri, TK Tugu Ibu, SD Tugu Ibu, SMP Negeri 3 Depok, dan sekarang SMA Negeri 1 Depok, mudah mudahan Universitas Indonesia. AMIN). Mungkin bagi sebagian orang mengangap sulit untuk kita bisa beradaptasi di sekolah umum dengan minoritas yang tinggi, namun bagi saya perbedaan agama yang saya alami sejak saya kecil bukanlah hal yang aneh lagi malah saya sudah terbiasa menjalani semua ini. Walaupun kadang saya sering merasa kesal dengan hai itu, namun saya menjadikan semua ini pengalaman yang berharga buat saya pribadi.
Ohya, saya juga punya seorang sahabat namanya Qurratu Ainin sebut saja dia Ratu. Terlihat kan dari namanya sudah jelas bahwa dia seorang muslim. Kami sudah berteman sejak kelas 2 SMP sampai sekarang Ia adalah teman sebangku saya. Ratu adalah salah satu pengurus Rohis (Rohani Islam) di sekolah dan saya juga merupakan salah satu pengurus ROHKRIS (Rohani Kristen). Walaupun kami berbeda, tapi buktinya kami masih bisa bersatu. Kami saling mendukung, mensupport, membantu dan menguatkan satu sama lain. Sering kali kami saling bertukar pendapat tentang keadaan ROHIS dan ROHKRIS di sekolah dimana kami menuntut ilmu sehingga tak jarang saya mendapatkan pelajaran pelajaran berharga yang  dapat saya terapkan di ROHKRIS seperti menjaga “Ukhuwah” atau “Kesehatian”. Kesehatian antar anggota perlu dibangun agar terciptanya satu kesatuan yang utuh dan solid. Nah hal ini juga bisa kita terapkan dalam kehidupan beragama,  yaitu tentang kesehatian walaupun kita berbeda bukan berarti bahwa kita tidak dapat bersatu bukan?
Banyak pula kejadian kejadian unik yang tentang perbedaan keyakinan yang saya alami, apalagi kini saya bersekolah di sekolah yang sangat menjunjung tinggi nilai – nilai religius islam walaupun sebenarnya sekolah yang merupakan salah satu sekolah rintisan bertaraf internasional ini masih termasuk sekolah negeri. Di bulan ramadhan seperti sekarang ini, banyak sekali ajakan untuk mengikuti kegiatan buka bersama. Bulan ini saja saya sudah mengikuti 5 kali buka bersama dengan teman – teman saya seperti teman ekskul, teman sekelas,  dll. Suatu hal yang berkesan bagi saya karena walaupun saya tidak menjalankan ibadah puasa, teman – teman tetap mengajak saya bahkan ketika saya tidak bisa menghadiri acara tersebut, banyak teman yang akhirnya menghargai saya bahkan mereka rela mengganti hari dan waktu agar kami semua bisa berkumpul dalam acara yang sering disebut “bukber” itu.
Beberapa minggu lalu ada kejadian unik yang saya alami lho. Ketika itu bertepatan dengan hari kemerdekaan Indonesia, kami anak – anak ROHKRIS sepulang upacara mengadakan persiapan untuk kegiatan esok harinya di sebuah ruang kelas. Seperti biasa kami menggunakan bagian belakang ruangan. Dalam persiapan, biasanya kami melatih para pelayan – pelayan kegiatan seperti melatih MC, Pemusik, dll. Saat itu kami berlatih bersama – sama tentunya dengan mengeluarkan suara yang lumayan kencang, ditambah kami para pengurus ikut menyanyikan syair lagu yang sedang dilatih. Selang beberapa saat, ruang kelas tersebut menjadi sepi. Kami terus melanjutkan persiapan kami hari itu. Beberapa menit kemudian, ruang kelas dimana kami berlatih berubah menjadi sangat ramai. Rupanya banyak anak – anak ROHIS yang juga sedang mempersiapkan acara pesantren kilat. Mereka membuat atribut atribut dan dekorasi yang akan mereka gunakan untuk kegiatan tersebut. Kami pun tetap melanjutkan latihan kami tanpa mengecilkan suara kami. Perut saya pun mendadak berbunyi, em rupanya rasa lapar setelah mengikuti upacara timbul juga. Saya mengajak teman saya untuk pergi makan. Jadilah kami berdua makan di sebuah warung di depan sekolah saya. Ketika kembali dari warung kami langsung bergegas ke kelas tadi dan di depan kelas saya sedikit terdiam dan terkejut. Baru saya sadari bahwa sedari tadi kami (ROHKRIS) dan teman teman (ROHIS) berada dalam satu ruangan, dengan kegiatan masing – masing tanpa terjadi gesekan – gesekan. Walaupun kami sibuk dengan kegiatan kami masing – masing namun tak jarang kami juga bersenda gurau dengan sahabat ROHIS, kami tertawa bersama, kami berbincang bincang bersama dan tanpa kami sadari sesungguhnya kami bersatu dalam satu ruangan meskipun kami berbeda.
Alangkah indahnya jika kita mau duduk bersatu bersama walaupun kita berbeda. Tak ada salahnya dengan perbedaan yang terjadi. Yang salah adalah dengan cara kita menyikapi perbedaan itu. Kadang kita sudah terlebih dahulu men”judge” negatif terhadap sesama kita yang berbeda keyakinan padahal sesungguhnya belum tentu semua yang kita pikirkan itu benar. Lagi pula perbedaan itu indah kok. Coba bayangkan jika hidup ini semuanya sama tanpa berbedaan, pasti hidup kita akan flat alias datar tak bersensasi. Dengan adanya perbedaan, hidup kita menjadi semakin berwarna dan tentunya dapat menjadikan kita semakin dewasa dalam menjalani sisa sisa hidup kita ini. Pastinya akan sangat indah apabila kita mau saling bertoleransi dengan sesama kita. Kita harus menyadari dan memaklumi bahwa terdapat perbedaan dalam kehidupan setiap manusia yang tentunya harus sama – sama kita jaga dan hormati satu sama lain agar tidak terjadinya perpecahan di dunia.
“Bayangkanlah kita semua berjalan bersama menuju hidup damai sejahtera. Sempatkanlah untuk melihat di sekitar kita ada kesenjangan antara manusia. Llihat sekitar kita....” (ni)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar