Selasa minggu lalu tepatnya tanggal 6 Maret 2012, harusnya kelas gue (Centrino) ngadain Pengajian Kelas alias Pengalas. Namun sesuatu hal terjadi.................................................................................................
Hari Jumat setelah bel pulang berbunyi, kita sekelas udah ngomongin buat Pengalas. Segala macam jadwal acara, pembicara, konsumsi dan lain-lain udah siap buat dijalankan di Hari Selasa. Namun sayang seribu sayang, H-1 pukul 22.30, sang tuan rumah sebut saja Tamtam *anggapinikeceplosan* bilang kalo rumahnya gabisa dipake pengalaa karena mau dipake nyokapnya pengajian ibu-ibu. Dan ibunya baru inget pas malem-malemnya. Otomatis pada bingung. Menurut cerita ketua kelas sekaligus founder of Weink, Qira alias Ariq. Dia bingung banget mau ngadain pengalas dimana. Dia nanya semua anak yang rumahnya memungkinkan buat dipake. Setelah melalui pemikiran rumit bersama Ksatria Korea, Lee Din An alias Irham, Sang tuan rumah dan Ketua osis tijel, Audy. Mereka memutuskan untuk ngadain pengalas di Masjid Balai Kota. Bayangin bro betapa ngga asyiknya beracara yang seru seruan di masjid? Paginya mulailah banyak yang menentang keputusan 4 serangkai tersebut. Lalu, Qira sempat bilang untuk membatalkan pengalas karena ternyata pembicaranya gabisa. Oke. Panik semua.
Tapi emang kita udah ditakdirin buat main bareng hari itu kali ya. Makanan yang udah dipesen gabisa dibatalin. Berarti kita mesti ngabisin makanannya kan? Akhirnya jadilah kita makan makan di Rumah yang udah bikin es buah, sebut saja Lita. Oke fix kita jadinya makan makan, bukan pegalas dan di Rumah Lita jam 1 siang.
Rumah Lita pk.15.30 WIB
Gue baru nyampe Rumah Lita jam segindang karena mesti ngambil makanan di Rumah Kak Dika yang letaknya cukup jauh di kawasan Mekarsari. Pas nyampe sana, anak - anak lagi pada sholat. Yep just waiting for them. Setelah selesai sholat langsung aja tuh makanan jadi serbuan para weinkers yang pada kelaparan karena nungguin gue (?). Malah ngga cuma ngambil 1 dus, tapi ada yang 2 dus lho ckckc. Oke selesai makan agaknya tijel - tijelan bentar di luar. Anak - anak cowo yang dipimpin oleh Weink, pada nyoba isengin orang yang lewat. Setiap ada orang lewat, kita tepuk tangan semua. Terus kalo yang lewat itu naik sepada, kita ikutin sampe yang diikutin bingung. Sumpah tijel abis emang ye. Setelah ngga tahan dengan ketijelan ini, Tamtam ngajak kita buat sharing session. Pertamanya pada ogah - ogahan eh tapi akhirnya pada merapat semua di sisi kiri rumah Lita tepatnya di pinggir jalan! Pas kita mau mulai SS, tiba-tiba Weink ijin pulang. Sontak semua anak nyegah weink buat pulang. Weink alasannya sih mau LIA. Weink sampe galau banget, secara doi pengen ikut SS sementara dia harus LIA dan udah mau final test. Sampe sampe doi galau dideket tiang listrik walaupun akhirnya Weink memutuskan untuk gajadi pulang. Hiyeeeey!
Dimulailah SS dengan format truth or truth. Jadi yang kena unjuk pas botol berenti diputer berarti boleh sharing atau ngomong apa aja yang mau diomongin atau ditanyain sama orang lain.
Sumpah SS kali ini seru dan nice banget. Banyak kedok yang terungkap dengan gamblang. Banyak pengakuan tragis nan mengiris. Serta banyak kenyataan - kenyataan yang tidak terprediksi (Lebai deh). Dari mulai skandal percintaan si Buyung dan Upik (?) dengan adanya orang ke 3 sebut saja Afika, Pengakuan Sensei tentang uang yang ditukar maksudnya uang yang hilang, Kenyataan bahwa Bujang masih normal, dengan menyukai seorang wanita, dan banyak lagi hal - hal yang sangat menarik dibicarakan disini. Dikupas tuntas dengan setajam silet *gayafenirose* dan ngga boleh diekspose secara gamblang diluar forum yang kemaren ikut SS. Dan selama SS ini terciptalah beberapa #weinkquotes baru seperti :
Pokonya intinya tujuan utamanya adalah gue cuma pengen bilang kalo pengalas yang gagal itu tetap jadi pengalas yang nice banget. Bukan pengalas biasa deh pokoknya apalagi sama kalian semua, Weinkers! Thanks buat acara minggu lalu, never forget it deh. Love you more guys :*
Salam Weink,
Naomi
Hari Jumat setelah bel pulang berbunyi, kita sekelas udah ngomongin buat Pengalas. Segala macam jadwal acara, pembicara, konsumsi dan lain-lain udah siap buat dijalankan di Hari Selasa. Namun sayang seribu sayang, H-1 pukul 22.30, sang tuan rumah sebut saja Tamtam *anggapinikeceplosan* bilang kalo rumahnya gabisa dipake pengalaa karena mau dipake nyokapnya pengajian ibu-ibu. Dan ibunya baru inget pas malem-malemnya. Otomatis pada bingung. Menurut cerita ketua kelas sekaligus founder of Weink, Qira alias Ariq. Dia bingung banget mau ngadain pengalas dimana. Dia nanya semua anak yang rumahnya memungkinkan buat dipake. Setelah melalui pemikiran rumit bersama Ksatria Korea, Lee Din An alias Irham, Sang tuan rumah dan Ketua osis tijel, Audy. Mereka memutuskan untuk ngadain pengalas di Masjid Balai Kota. Bayangin bro betapa ngga asyiknya beracara yang seru seruan di masjid? Paginya mulailah banyak yang menentang keputusan 4 serangkai tersebut. Lalu, Qira sempat bilang untuk membatalkan pengalas karena ternyata pembicaranya gabisa. Oke. Panik semua.
Tapi emang kita udah ditakdirin buat main bareng hari itu kali ya. Makanan yang udah dipesen gabisa dibatalin. Berarti kita mesti ngabisin makanannya kan? Akhirnya jadilah kita makan makan di Rumah yang udah bikin es buah, sebut saja Lita. Oke fix kita jadinya makan makan, bukan pegalas dan di Rumah Lita jam 1 siang.
Rumah Lita pk.15.30 WIB
Gue baru nyampe Rumah Lita jam segindang karena mesti ngambil makanan di Rumah Kak Dika yang letaknya cukup jauh di kawasan Mekarsari. Pas nyampe sana, anak - anak lagi pada sholat. Yep just waiting for them. Setelah selesai sholat langsung aja tuh makanan jadi serbuan para weinkers yang pada kelaparan karena nungguin gue (?). Malah ngga cuma ngambil 1 dus, tapi ada yang 2 dus lho ckckc. Oke selesai makan agaknya tijel - tijelan bentar di luar. Anak - anak cowo yang dipimpin oleh Weink, pada nyoba isengin orang yang lewat. Setiap ada orang lewat, kita tepuk tangan semua. Terus kalo yang lewat itu naik sepada, kita ikutin sampe yang diikutin bingung. Sumpah tijel abis emang ye. Setelah ngga tahan dengan ketijelan ini, Tamtam ngajak kita buat sharing session. Pertamanya pada ogah - ogahan eh tapi akhirnya pada merapat semua di sisi kiri rumah Lita tepatnya di pinggir jalan! Pas kita mau mulai SS, tiba-tiba Weink ijin pulang. Sontak semua anak nyegah weink buat pulang. Weink alasannya sih mau LIA. Weink sampe galau banget, secara doi pengen ikut SS sementara dia harus LIA dan udah mau final test. Sampe sampe doi galau dideket tiang listrik walaupun akhirnya Weink memutuskan untuk gajadi pulang. Hiyeeeey!
Weink galau abis....
Dimulailah SS dengan format truth or truth. Jadi yang kena unjuk pas botol berenti diputer berarti boleh sharing atau ngomong apa aja yang mau diomongin atau ditanyain sama orang lain.
Sumpah SS kali ini seru dan nice banget. Banyak kedok yang terungkap dengan gamblang. Banyak pengakuan tragis nan mengiris. Serta banyak kenyataan - kenyataan yang tidak terprediksi (Lebai deh). Dari mulai skandal percintaan si Buyung dan Upik (?) dengan adanya orang ke 3 sebut saja Afika, Pengakuan Sensei tentang uang yang ditukar maksudnya uang yang hilang, Kenyataan bahwa Bujang masih normal, dengan menyukai seorang wanita, dan banyak lagi hal - hal yang sangat menarik dibicarakan disini. Dikupas tuntas dengan setajam silet *gayafenirose* dan ngga boleh diekspose secara gamblang diluar forum yang kemaren ikut SS. Dan selama SS ini terciptalah beberapa #weinkquotes baru seperti :
"semua orang pernah tijel, dan itu manusiawi"
"muthi itu.........mukanya kayak gue"
Tepat pukul 9 malam, berakhirlah SS yang udah kita lewati kurang lebih sekitar 5 jam-an. Beres - beres dulu, siap - siap pulang. Tapi ngga lupa dong kita narsis dulu sikit lah...."Kalo nggak ada tijel dunia itu garing"
Pokonya intinya tujuan utamanya adalah gue cuma pengen bilang kalo pengalas yang gagal itu tetap jadi pengalas yang nice banget. Bukan pengalas biasa deh pokoknya apalagi sama kalian semua, Weinkers! Thanks buat acara minggu lalu, never forget it deh. Love you more guys :*
Salam Weink,
Naomi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar