The Author

Foto saya
Your next professional journalist. Badminton lovers. On my way to build my own coffee shop and advertising company

Jumat, 10 Februari 2012

Sebenarnya Aku Mencintaimu Hanya Saja Aku Tidak Mengatakannya

Hari Kamis lalu, pas pelajaran B. Indonesia. Bu Wiwin menyuruh anak - anak XI IPA 3 buat ngerjain soal di buku paket B. Indonesia yang dari diknas. Nah, di soal tersebut ada sebuah cerpen karangan Yuni Kristianingsih yang menarik perhatian gue untuk membacanya lagi dan lagi. Ini dia...
“Itu berkaitan dengan harga diri. Ya, itu benar. Seseorang memang harus menghadapimu dengan martabat dan harga diri supaya kamu tidak menganggapnya sampah. Apalagi mencintai dan dicintai adalah masalah bagiku. Karena apa pun yang kau dapat, harus selalu kau bayar, baik secara tunai maupun kredit. Dunia ini persis pasar, ya kan? Apa pun harus ada transaksi yang jelas. Kalau tidak, kamu jadi pencuri. Hukuman bagi pencuri itu sudah jelas. Jika ada empat orang saksi, kamu sudah pantas tidak memiliki tangan lagi. Tapi sampai saat ini aku belum juga pantas untuk seseorang yang mencuri kepolosan hatiku. 
Setelah bertemu denganmu aku tidak polos lagi, tapi aku tidak bisa menuduhmu mencuri. Tidak ada bukti. Tidak ada saksi. Hanya Tuhan saja yang tahu bagaimana kamu menarik hatiku hingga aku tidak memilikinya lagi. 
Orang yang tidak memiliki hati pasti dia bukan manusia lagi. Tapi, entahlah. Setelah hatiku kau curi, aku malah jadi lebih manusiawi. 
Aku sedang membangun mimpi mengenai suatu negeri ketika kamu datang…”  

5 komentar:

  1. Wahhhhh, unyu bgt itu cerpennya, cari, ahh :)

    BalasHapus
  2. Unyu bangeeet Fi, temenku yang cowok cowok aja pada bilang nice semua haha :3

    BalasHapus
  3. Gue ngga tau lengkapnya ini cerpen. Kalo gue search di google keluarnya cuma potongan yang ini doang zz -___-

    BalasHapus
  4. padahal itu cerpen pernah di muat di sebuah koran, kenapa gak ada yang tau lengkapnya ya? oh, iya jangan lupa follow back ya on sriactivity.blogpot.com makasi.

    BalasHapus