"Mental Cai/Fu inilah yg tidak dimiliki oleh pemain - pemain Indonesia sekarang, mental kemenangan dan mental keyakinan untuk mengejar ketinggalan."
- @were_GIC -
Cai Yun/Fu Haifeng menang karena pantang menyerah dan kerja keras.
Di partai final mereka bertemu musuh bebuyutan dari Korea, Lee Yong Dae/Jung Jae Sung. Ini adalah pertemuan mereka yang ke-20 dengan head to head 9-10 untuk keunggulan pasangan Korea. Di awal babak pertama kedua pasangan sama sama tampil agresif dengan mengeluarkan smash keras andalan mereka. Namun pasangan yang pernah meraih medali perak Olimpiade 2008 ini harus menyerah, 18-21. Di babak kedua permainan cenderung melambat, namun terlihat pasangan Korea sangat bernapsu untuk menuntaskan permainan dengan 2 game. Hal ini membuat mereka sering terburu - buru sehingga banyak melakukan kesalahan sendiri. Babak kedua berhasil di rebut Pasangan China 21-17. Permainan pun terpaksa dilanjutkan dengan babak rubber game. Di awal babak ke 3 Cai/Fu sudah terlihat kehabisan tenaga, banyak kesalahan sendiri dan jarang mengeluarkan smash kerasnya. Tertinggal jauh 4-11, Cai/Fu coba mengerjar. Mereka mulai mengeluarkan smash andalan mereka bahkan Fu Haifeng sempat menciptakan smash dengan kecepatan 292 km/h. Sampai akhirnya mereka bisa menyamakan kedudukan 18-18 hingga unggul 19-18 dan menang dengan skor 21-19. Mereka menampilkan permainan yang apik dan sangat enak untuk dilihat. Dan tentu saja pantang menyerah. Satu hal yang menggambarkan mereka. Tertinggal jauh hingga akhirnya juara, bukanlah suatu yang mudah tanpa sebuah mental. Mental juara yang didukung dengan semangat yang pantang menyerah. Luar biasa! Tidak menyesal meyaksikan pertandingan ini walau agak lama. Terimakasih Cai/Fu telah memberikan pelajaran berharga pada saya, PANTANG MENYERAH.Dan ini menjadi satu dorongan buat saya untuk kembali ke sekolah mengawali semester baru dengan semangat pantang menyerah. Saya bangga menjadi fans kalian.
Jiayou Cai/Fu!
Your big fans,
Naomi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar