The Author

Foto saya
Your next professional journalist. Badminton lovers. On my way to build my own coffee shop and advertising company

Sabtu, 16 Oktober 2010

BIAR JARANG MENANG, PSSI TETAP DISAYANG

Kalimat tersebut memang sudah tidak asing lagi di telinga kita. Tapi apakah yang kita rasakan ketika mendengar kalimat itu? Pernahkan kita memikirkan kalimat itu lebih dalam lagi? Bagi sebagian orang mungkin ogah untuk membicarakan sepak bola Indonesia, mereka justru memilih untuk membincangkan tentang sepak bola luar negeri yang sebenarnya tidak berpengaruh bagi Negara Indonesia. Stasiun TV pun termasuk di dalamnya. Siaran Liga Inggris yang dilangsungkan nan jauh disana bisa kita saksikan live setiap minggunya tapi apakah pertandingan sepak bola di Tanah Papua bisa kita saksikan secara langsung setiap minggunya? Tidak. Padahal sepak bola Indonesia lah yang berpengaruh pada Indonesia kita tercinta. Kata orang Indonesia, sepak bola kita rusuh, anarkis, brutal, ngga bermutu! Ya memang kenyataan nya seperti itu tapi apakah kita pernah mendengar pendapat dari orang luar negeri tentang sepak bola Indonesia? Pelatih Oman salut dengan kecintaan Hendri Mulyadi pada Timnas sampai sampai turun ke lapangan untuk menjebol gawang Oman. Bambang Pamungkas mendapat pujian dari Lugano dalam pertandingan persahabatan 8 Oktober lalu. Noh Alam Syah dan M.Ridhuan mengaku terkesan dengan fanatisme supporter Indonesia dan itu membuat mereka semakin bersemangat dalam bertanding dan masih banyak lagi. Semua itu di sampaikan dari mulut orang luar negeri tapi apa yang orang Indonesia sendiri katakan? Mereka justru lebih sering mencela dibanding mendukung. Disinilah sebenarnya kecintaan masyarakat Indonesia akan tanah airnya di uji. Beberapa lalu, pertandingan persahabatan antara Indonesia VS Uruguay telah dilangsungkan dan berbuah pahit bagi Indonesia yang dicukur habis 7-1 oleh tim berkelas itu. Sejak pertandingan belum berlangsung, respon masyarakat sangat tinggi akan pertandingan besar ini. Twitter pun menjadi salah satu tempat curhatan sampai sampai menjadikan Boaz dan Markus sebagai trending topic. Timeline pun tak berhenti membicarakan hal tersebut. Pujian dan cemoohan silih berganti datang ke mention para pemain. Saya sempat kagum akan antusiame para pendukung Indonesia tapi saya begitu miris ketika Indonesia di tantang Maladewa pada tanggal 12 Oktober lalu. Timeline terasa seperti biasa tidak ada kata kata dukungan buat timnas yang sedang berlaga bahkan para penonton yang menyaksikan secara live pun tidak banyak. Di sini saya melihat bahwa sebenarnya manakah masyarakat yang tulus mendukung timnas dan mana yang hanya ikut-ikutan saja. Memang sepak bola Indonesia saat ini sedang terpuruk tapi apakah kita sebagai masyarakat Indonesia hanya diam saja tanpa berusaha untuk memperbaiki persepakbolaan kita? Seharusnya sebagai masyarakat Indonesia yang katanya “Bhineka Tunggal Ika” kita harus berjuang bersama untuk kemajuan sepakbola kita. Banyak yang bertanya bagaimana sebenarnya cara yang ampuh untuk mangatasi masalah tersebut. Naturalisasi pun menjadi salah satu cara yang di anggap ampuh tapi apakah semudah itu menyelesaikan lagu lama PSSI tersebut? Selain PSSI, Masyarakat seharusnya juga harus ikut ambil bagian dalam usaha perbaikan ini. Bukan dengan uang, tapi dengan cinta. Mungkin cukup sulit untuk mencintai sepak bola yang bobrok di tengah masyarakat yang selalu membanding – bandingkan dengan Negara lain. Mencintai sepak bola Indonesia bukan berarti harus menyaksikan secara live setiap kali ada pertandingan, tapi bisa kita wujudkan dengan mendukung sepenuhnya sepak bola kita, bagaimana caranya? Semakin banyak orang yang menonton kompetisi liga Indonesia maka semakin besar pula dukungan yang diberikan untuk kemajuan sepak bola Indonesia. Tak lupa tanamkan dalam diri bahwa dalam setiap pertandingan pasti ada yang kalah dan ada yang menang karena bola itu bundar dan kita tidak akan tahu kemana bola itu akan bergulir. Lebih baik diam saja dibanding mencemooh pemain karena kekalahan, karena itu semua tidak akan ada gunanya. Itu semua justru akan membebani para pemain sehingga tidak dapat bermain lepas. Apapun pendapat orang tentang sepak bola Indonesia tapi cobalah kita tengok keunikan yang tersembunyi. Suporter yang fanatismenya luar biasa, yel-yel yang unik dan menggigit, atribut yang digunakan untuk mendukung kesebalasan mereka masing-masing dan kejadian unik yang sering terjadi di lapangan seperti Hendri Mulyadi. Tidak hanya lukisan atau lagu yang perlu kita apresiasi tetapi juga kinerja dan kontribusi pemain dalam bertanding juga patut kita apresiasi. Ingatlah bahwa dengan mendukung persepakbolaan Indonesia sama saja kita telah menumbuhkan rasa nasionalisme dan patriotisme dalam diri kita. Yakin lah seburuk apapun sepak bola Indonesia, masih ada jalan untuk memperbaikinya. YOU BETTER BELIEVE INDONESIA SUPER LEAGUE!

“GARUDA DI DADA KU, GARUDA KEBANGGAAN KU, KU YAKIN HARI INI PASTI MENANG!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar